A.
TEORI SISTEM
Konsep sistem telah diambil oleh ilmu sosial dari ilmu pasti,
secara khusus dari fisika yang yang berhubungan dengan materi, energi, gerak,
dan kekuatan. Semua konsep ini lebih diarahkan pada suatu pengukuran yang pasti
dan mengikuti aturan-aturan tertentu. Ada yang mendefinisikan sistem dalam
konteks pasti dan dalam persamaan matematis yang menjelaskan hubungan tertentu
antara beberapa variabel. Namun konsep ini sangat sedikit diadopsi oleh para
ahli dibidang sosial karena variabel-variabelnya sangat kompleks dan sering
sangat multidimensional. Konsep yang akan diberikan berikut adalah verbal,
namun walaupun demikian konsep ini sedikit pasti.
A system is
an organized or complex whole: an assemblage or combination of things or parts
forming a complex or unitary whole. (Johnson et. all, p.5,1973). Selanjutnya
menurut Ludwig Von Bertalanffy, "Systems are complexes of elements standing
in interaction. A system is a complex of interacting elements. Systems are
complexes of elements in interactions, to which certain laws can be
applied". ( Disarikan oleh Winardi, Pengantar Teori Sistem dan Analisis
Sistem, hal.l29, 1980). Sedangkan AD. Hall / Refagen mendefinisikan sebagai
berikut : A system is a set of objects together with relationships between
the objects and between their attributes. (hal.l29).
Dari berbagai
definisi di atas dapat dikatakan bahwa suatu sistem adalah merupakan kumpulan
dari objek-objek bersama-sama dengan hubungannya, antara objek-objek dan antara
atribut mereka yang dihubungkan dengan satu sama lain dan kepada lingkungannya
sehingga membentuk suatu kesatuan yang menyeluruh (Whole). Untuk lebih menjelaskan
arti menyeluruh dari berbagai definisi di atas, berikut ini akan diuraikan
lebih lengkap unsur-unsur dari definisi tersebut aurora lain, kumpulan, objek,
hubungan, atribut, lingkungan, dan menyeluruh.
B.
SOSIAL STRUKTUR
dan PROSES
STRUKTUR SOSIAL DAN PERUBAHAN SOSIAL
Pengertian pelapisan
sosial, lapisan masyarakat, sistem stratifikasi masyarakat dan mobilitas
sosial.
Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial adalah pembedaan
atau pengelompokan para anggota masyarakat secara bertingkat. Secara sistematik
antara lain dikemukakan oleh Pitirim A. Sorokin bahwa pelapisan sosial
merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara
bertingkat. stratifikasi dapat terjadi dengan sendirinya sebagai bagian dari
proses pertumbuhan masyarakat, atau dapat juga dibentuk untuk tercapainya
tujuan bersama. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan stratifikasi sosial
dapat tumbuh dengan sendirinya, diantaranya adalah kepandaian, usia, dan harta.
Mobilitas sosial merupakan perubahan status individu atau kelompok dalam
stratifikasi sosial. Mobilitas dibagi menjadi dua, yaitu Mobilitas Vertikal dan
Mobilitas Horizontal.
Pengertian perubahan sosial, bentuk-bentuk perubahan sosial
dan faktor-faktor perubahan sosial.
Menurut William F. Ogburn, perubahan sosial adalah perubahan
yang mencakup unsur-unsur kebudayaan baik material maupun immaterial yang
menekankan adanya pengaruh besar dari unsur-unsur kebudayaan material terhadap
unsur-unsur immaterial. kesimpulannya bahwa perubahan sosial adalah perubahan
yang berkenaan dengan kehidupan masyarakat yang termasuk perubahan sistem nilai
dan norma sosial, sistem pelapisan sosial, struktur sosial, proses-proses
sosial, pola dan tindakan sosial warga masyarakat serta lembaga-lembaga
kemasyarakatan.
Perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat
dapat dibedakan atas beberapa sudut pandang. yang pertama adalah dari sudut
pandang waktu berlangsungnya, yang kedua adalah dari sudut pandang ruang
lingkupnya.
1. Berdasarkan proses berlangsungnya.
berdasarkan proses berlangsungnya perubahan sosial dibedakan
menjadi dua bentuk umum, yaitu perubahan yang berlangsung cepat dan perubahan
yang berlangsung lambat. kedua bentuk perubahan tersebut dalam sosiologi
dikenal dengan kata revolusi dan evolusi.
Revolusi adalah perubahan
sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau
pokok-pokok kehidupan masyarakat. Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi
dapat direncanakan atau tanpa direncanakan terlebih dahulu dan dapat dijalankan
tanpa adanya kekerasan atau melalui kekerasan. Sedangkan Evolusi adalah
proses perubahan dalam jangka waktu tertentu. Perubahan-perubahan sosial yang
terjadi dalam proses lambat, dalam waktu yang cukup lama dan tanpa ada suatu
kehendak tertentu dari masyarakat yang bersangkutan. Perubahan-perubahan ini
dapat berlangsung mengikuti kondisi perkembangan masyarakat, yaitu sejalan dengan
usaha-usaha masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
2. Berdasarkan ruang lingkupnya.
Berdasarkan ruang lingkupnya, perubahan sosial dibagi
menjadi dua, yaitu :
Perubahan sosial yang berpengaruh besar.
Suatu perubahan dikatakan berpengaruh besar jika perubahan
tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan pada struktur kemasyarakatan,
hubungan kerja, sistem mata pencaharian, dan stratifikasi masyarakat. Pada
perubahan ini memberi pengaruh secara besar-besaran terhadap jumlah kepadatan
penduduk di wilayah industri dan mengakibatkan adanya perubahan mata
pencaharian.
Perubahan sosial yang berpengaruh kecil.
Perubahan-perubahan berpengaruh kecil merupakan
perubahan-perubahan yang terjadi pada struktur sosial yang tidak membawa
pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Contohnya adalah, perubahan
model pakaian dan model rambut. Kedua perubahan tersebut tidak membawa pengaruh
yang besar dalam masyarakat karena tidak mengakibatkan perubahan-perubahan pada
lembaga kemasyarakatan.
Perubahan sosial abad 20.
Pada permulaan abad ke 20, gelombang besar imigran
berdatangan ke Amerika Utara. Itu semua berakibat pesatnya pertumbuhan
penduduk, kemudian munculnya kota-kota industri baru, dan bertambahnya
kriminalitas dan lain-lain. Konsekuensinya adalah perubahan besar masyarakat
pun tak terelakkan.
Perubahan itu menggugah para ilmuwan sosial untuk berpikir
keras, mereka berupaya menemukan pendekatan baru yang sesuai dengan kondisi
masyarakat pada saat itu. dan kemudian lahirlah sosiologi modern.
Proses Sosial
•
Soemarjan dan soemardi (1964) mendefinisikan
proses sosial sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan
bersama
•
Jika dua orang berinteraksi kemudian dari
interaksi tersebut memberikan pengaruh kepada kedua belah pihak secara timbal
balik maka terjadi proses sosial
•
Soekanto (2003) menjelaskan secara garis besar
proses sosial dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu :
–
Proses yang assosiatif, proses yang bersifat
mempersatukan atau memantapkan sistim
Proses yang dissosiatif, proses social
•
Proses sosial yang assosiatif terdiri dari :
–
Kerjasama, merupakan usaha bersama antar
orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai tujuan bersama.
–
Akomodasi, merupakan usaha manusia untuk
meredakan suatu pertentangan yaitu usaha usaha untuk mencapai kestabilan atau usaha
untuk menyesuaikan diri dengan keadaan sekitarnya untuk mengatasi ketegangan
ketegangan
–
Asimilasi, merupakan usaha untuk
mengurangi perbedaan antar individu atau kelompok yang juga meliputi usaha
untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap dan proses mental dengan
memperhatikan tujuan bersama
–
Akulturasi, terjadi jika asimilasi
menyebabkan perubahan dalam hubungan sosial dan pola adat istiadat serta
interaksi sosial
•
Proses sosial yang assosiatif terdiri dari :
–
Kerjasama, merupakan usaha bersama antar
orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai tujuan bersama.
–
Akomodasi, merupakan usaha manusia untuk
meredakan suatu pertentangan yaitu usaha usaha untuk mencapai kestabilan atau
usaha untuk menyesuaikan diri dengan keadaan sekitarnya untuk mengatasi
ketegangan ketegangan
–
Asimilasi, merupakan usaha untuk
mengurangi perbedaan antar individu atau kelompok yang juga meliputi usaha
untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap dan proses mental dengan
memperhatikan tujuan bersama
–
Akulturasi, terjadi jika asimilasi
menyebabkan perubahan dalam hubungan sosial dan pola adat istiadat serta
interaksi sosial
Tidak ada komentar:
Posting Komentar