Menggelar Web - Ilmu
Web operasionalisasi untuk Dunia Perdagangan Internasional
Part II
(design evolusi,
konteks internasional-negara maju dan berkembang)
A.
DESIGN VS EVOLUSI
Evolusi::
Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat
terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi
berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses
utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi
ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada
keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi.
Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang
baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies.
Pada spesies yang bereproduksi
secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang
dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika
perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu
populasi.
Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan
sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk
keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu
populasi – dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang. Hal
ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih
berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada generasi
selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini.[1][2] Setelah beberapa
generasi, adaptasi terjadi melalui
kombinasi perubahan kecil sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini
dengan seleksi alam.[3] Sementara itu,
hanyutan genetik (Bahasa Inggris: Genetic Drift) merupakan sebuah
proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu
populasi. Hanyutan genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan
diwariskan ketika suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi.
Walaupun perubahan yang dihasilkan oleh hanyutan dan
seleksi alam kecil, perubahan ini akan berakumulasi dan menyebabkan perubahan
yang substansial pada organisme. Proses ini mencapai puncaknya dengan menghasilkan spesies yang baru.[4] Dan sebenarnya,
kemiripan antara organisme yang satu dengan organisme yang lain mensugestikan bahwa
semua spesies yang kita kenal berasal dari nenek moyang yang sama melalui
proses divergen yang terjadi secara perlahan ini.[1]
Dokumentasi fakta-fakta terjadinya evolusi dilakukan oleh
cabang biologi yang dinamakan biologi evolusioner. Cabang ini juga
mengembangkan dan menguji teori-teori yang
menjelaskan penyebab evolusi. Kajian catatan fosil dan keanekaragaman hayati
organisme-organisme hidup telah meyakinkan para ilmuwan pada pertengahan abad
ke-19 bahwa spesies berubah dari waktu ke waktu.[5][6] Namun, mekanisme
yang mendorong perubahan ini tetap tidaklah jelas sampai pada publikasi tahun
1859 oleh Charles Darwin, On the Origin of Species yang menjelaskan dengan detail teori evolusi melalui seleksi alam.[7] Karya Darwin
dengan segera diikuti oleh penerimaan teori evolusi dalam komunitas ilmiah.[8][9][10][11] Pada tahun 1930,
teori seleksi alam Darwin digabungkan dengan teori pewarisan Mendel, membentuk sintesis
evolusi modern,[12] yang
menghubungkan satuan evolusi (gen) dengan mekanisme evolusi
(seleksi alam). Kekuatan penjelasan dan prediksi teori ini mendorong riset yang
secara terus menerus menimbulkan pertanyaan baru, di mana hal ini telah menjadi
prinsip pusat biologi modern yang memberikan penjelasan secara lebih menyeluruh
tentang keanekaragaman hayati di
bumi.[9][10][13]
Meskipun teori evolusi selalu diasosiasikan dengan Charles Darwin, namun sebenarnya biologi evolusioner telah berakar sejak
zaman Aristoteles. Namun
demikian, Darwin adalah ilmuwan pertama yang
mencetuskan teori evolusi yang telah
banyak terbukti mapan menghadapi pengujian ilmiah. Sampai saat ini, teori
Darwin mengenai evolusi yang terjadi karena seleksi alam dianggap oleh mayoritas komunitas
sains sebagai teori terbaik dalam menjelaskan peristiwa evolusi.[14]
Desain::
Desain biasa diterjemahkan sebagai seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif
lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata “desain” bisa digunakan baik sebagai kata benda maupun kata kerja. Sebagai kata
kerja, “desain” memiliki arti “proses untuk membuat dan menciptakan obyek
baru”. Sebagai kata benda, “desain” digunakan untuk menyebut hasil akhir dari
sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana, proposal, atau
berbentuk obyek nyata.
Proses desain pada umumnya memperhitungkan aspek fungsi,
estetik dan berbagai macam aspek lainnya, yang biasanya datanya didapatkan dari
riset, pemikiran, brainstorming, maupun dari desain yang sudah ada
sebelumnya. Akhir-akhir ini, proses (secara umum) juga dianggap sebagai produk
dari desain, sehingga muncul istilah “perancangan proses”. Salah satu contoh
dari perancangan proses adalah perancangan
proses dalam industri kimia.
B. KONTEKS INTERNASIONAL - NEGARA MAJU
dan BERKEMBANG
Dalam konteks ekonomi internasional, dikenal dengan istilah
“negara maju” dan “negara berkembang”. Kedua istilah tersebut merupakan
penggolongan negara-negara di dunia berdasarkan kesejahteraan atau kualitas
hidup rakyatnya. Negara maju adalah negara yang rakyatnya memiliki
kesejahteraan atau kualitas hidup yang tinggi. Sedangkan negara berkembang
adalah negara yang rakyatnya memiliki tingkat kesejahteraan atau kualitas hidup
taraf sedang atau dalam perkembangan. Negara yang digolongkan sebagai negara
maju terdapat di benua Eropa terutama kawasan Eropa Barat serta Amerika (Utara)
Misalnya Belanda, Perancis, Inggris, Amerika Serikat, dan lain-lain. Sedangkan
yang digolongkan negara berkembang terdapat di Benua Asia, Afrika, dan Amerika Selatan
(Latin). Di kawasan Asia terdapat beberapa negara maju seperti Jepang,
Australia, Korea Selatan dan Selandia Baru. Tolok ukur atau indikator dalam
penggolongan negara sebagai negara maju atau negara berkembang sebagai berikut.
Negara
maju adalah sebutan untuk negara yang
menikmati standar hidup yang relatif tinggi melalui teknologi tinggi dan
ekonomi yang merata. Kebanyakan negara dengan GDP per kapita tinggi dianggap
negara berkembang. Namun beberapa negara telah mencapai GDP tinggi melalui
eksploitasi sumber daya alam (seperti Nauru melalui pengambilan phosphorus)
tanpa mengembangkan industri yang beragam dan ekonomi berdasarkan-jasa tidak
dianggap memiliki status ‘maju’.
Pengamat
dan teoritis melihat alasan yang berbeda mengapa beberapa negara (dan lainnya
tidak) menikmati perkembangan ekonomi yang tinggi. Banyak alasan menyatakan
perkembangan ekonomi membutuhkan kombinasi perwakilan pemerintah (atau
demokrasi), sebuah model ekonomi pasar bebas, dan sedikitnya atau ketiadaan
korupsi. Beberapa memandang negara kaya menjadi kaya karena eksploitasi dari
negara miskin di masa lalu, melalui imperialisme dan kolonialisme, atau di masa
sekarang, melalui proses globalisasi.
Beberapa
negara maju
Organisasi
seperti Bank Dunia, IMF dan CIA, biasanya setuju bahwa sekelompok negara maju
termasuk:
Anggota
Uni Eropa:
Austria
|
Jerman
|
Belanda
|
Belgia
|
Yunani
|
Portugal
|
Denmark
|
Irlandia
|
Spanyol
|
Finlandia
|
Italia
|
Swedia
|
Prancis
|
Luxemburg
|
Inggris
|
Negara
non-UE:
Andorra
|
Norwegia
|
Islandia
|
San Marino
|
Liechtenstein
|
Swiss
|
Monako
|
Vatikan
|
Negara
bukan Eropa:
Australia
|
Jepang
|
Kanada
|
Selandia Baru
|
Korea Selatan
|
Singapura
|
Hong Kong
|
Taiwan
|
Israel
|
Amerika Serikat
|
Negara
berkembang
Negara
berkembang adalah sebuah negara dengan
rata-rata pendapatan yang rendah, infrastruktur yang relatif terbelakang, dan
indeks perkembangan manusia yang kurang dibandingkan dengan norma global.
Istilah ini mulai menyingkirkan Dunia Ketiga, sebuah istilah yang digunakan
pada masa Perang Dingin.
Perkembangan
mencakup perkembangan sebuah infrastruktur modern (baik secara fisik maupun
institusional) dan sebuah pergerakan dari sektor bernilai tambah rendah seperti
agrikultur dan pengambilan sumber daya alam. Negara maju biasanya memiliki
sistem ekonomi berdasarkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan
menahan-sendiri.
Penerapan
istilah ‘negara berkembang’ ke seluruh negara yang kurang berkembang dianggap
tidak tepat bila kasus negara tersebut adalah sebuah negara miskin, yaitu
negara yang tidak mengalami pertumbuhan situasi ekonominya, dan juga telah
mengalami periode penurunan ekonomi yang berkelanjutan.
Mengidentifikasi
Negara Berkembang dan Negara Maju
Berdasarkan
ciri-ciri negara berkembang dan negara maju yang telah diuraikan di depan, maka
kalian dapat membedakan antara negara berkembang dan negara maju. Hal yang
harus kalian ingat adalah tidak semua negara yang memiliki pendapatan perkapita
tinggi dapat digolongkan sebagai negara maju, namun harus diperhatikan pula
aspek-aspek lain sebagai karakteristik atau ciri-ciri negara maju seperti yang
telah diuraikan di depan. Salah satu contohnya adalah Uni Emirat Arab. Negara
tersebut memiliki pendapatan perkapita yang tinggi dan pemenuhan kebutuhan
masyarakatnya sampai pada tingkat kebutuhan sekunder bahkan tersier. Akan
tetapi, negara ini masih dikategorikan sebagai negara berkembang. Hal ini
dikarenakan masih adanya aspek-aspek lain yang menunjukkan ciri-ciri negara
berkembang di Uni Emirat Arab, antara lain, masih banyaknya penduduk yang
tinggal di daerah pedesaan, penyokong perekonomian masih didominasi barang
mentah (minyak mentah) dan bukan barang produksi, belum mampu mengolah sumber
daya yang ada secara maksimal menjadi barang hasil produksi, serta memiliki
ketergantungan yang tinggi terhadap bangsa-bangsa Barat, khususnya Amerika
Serikat dan Inggris dalam mengelola minyaknya. Ketidakseimbangan antara jumlah
faktor produksi dengan teknologi yang dikuasai inilah yang menyebabkan
penggunaan modal dan tenaga kerja belum dapat digunakan secara maksimal. Lain
halnya dengan Singapura. Meskipun negara ini relatif kecil, namun memiliki
tingkat pendapatan perkapita yang tinggi, lebih dari 80% penduduknya tinggal di
daerah perkotaan, pertumbuhan ekonomi didukung oleh sektor perdagangan dan
jasa, serta komoditas ekspor didominasi barang-barang hasil produksi. Hal-hal
tersebut menjadikan Singapura tergolong sebagai negara maju.
Berdasarkan
ciri-ciri negara maju dan negara berkembang tersebut, Michael Todaro dalam bukunya
yang berjudul Perkembangan Ekonomi Negara-Negara Berkembang membagi wilayah
negara-negara di dunia ini menjadi dua kawasan, yaitu kawasan Utara untuk
menyebut negara-negara maju dan kawasan Selatan untuk menyebut negara-negara
berkembang. Dalam perkembangannya, adanya tahapan perkembangan suatu negara
telah menggeser pola tersebut. Pada kenyataannya, terdapat negara di kawasan
Selatan yang dapat dikategorikan sebagai negara maju berdasarkan kondisi fisik,
sosial budaya, ekonomi, dan penguasaan iptek yang dimilikinya. Negara-negara di
wilayah Selatan yang dapat dikategorikan negara maju, yaitu Australia dan
Selandia Baru. Berdasarkan peta berikut, terlihat bahwa mayoritas negara maju
pada umumnya terletak di belahan bumi Utara (di sebelah atas garis hitam),
antara lain, negara-negara di kawasan Eropa, Asia bagian Utara, Asia Timur, dan
Amerika Utara, sedangkan negara-negara maju di belahan bumi Selatan adalah
Australia dan Selandia Baru. Adapun negara-negara berkembang pada umumnya
berada di sebelah Selatan dari negara-negara maju (di sebelah bawah garis
hitam) tersebut, antara lain di sebagian besar wilayah Asia, Afrika, Amerika
Tengah, dan Amerika Selatan. Satu-satunya negara yang tidak dapat
digambarkan/ditunjukkan sebagai negara maju pada peta berikut adalah Singapura
karena wilayahnya terlalu kecil dan dikelilingi oleh negara-negara yang sedang
berkembang.
C. SOFTWARE dan HARDWARE konteks
Software merupakan kode program yang disusun
sedemikian rupa secara sistematis untuk mencapai suatu tujuan. Pada setiap
sistem komputer harus terdapat software karena tanpa software interaksi antara
brainware dengan hardware tidak memungkinkan. Dari segi fungsinya software
dapat dikelompokkan kedalam:
1. Sistem operasi (operating system)
Sistem operasi merupakan software yang digunakan untuk mengelola sumber daya – sumber daya (resources) komputer. Dari segi pengaksesannya software sistem operasi dapat dibagi atas dua bagian yaitu:
- sistem operasi server
- sistem operasi client
2. Bahasa pemrograman (programming language)
Software yang digunakan untuk merancang software-software pada suatu sistem komputer. Dari segi kemiripannya dengan bahasa manusia, software bahasa pemrograman dapat dikelompokkkan kedalam:
- bahasa pemrograman tingkat rendah, cth : bahasa mesin
- bahasa pemrograman tingkat menengah, cth : bahasa assembly
- bahasa pemrograman tingkat tinggi, cth : bahasa pascal, c, prolog, fortran, cobol
- bahasa pemrograman tingkat sangat tinggi, cth : visual basic, delphi, foxpro, visual c++
Dari struktur datanya, bahasa pemrograman juga dapat dikelompokkan kedalam:
- bahasa pemrograman terstruktur, cth : pascal, c, cobol
- bahasa pemrograman berbasis obyek, cth : visual basic, visual C#, visual c++, visual web developer
- bahasa pemrograman tidak terstruktur, cth : Structured Query Language
3. Aplikasi (application)
Software yang dibentuk untuk menjalankan fungsi tertentu seperti pengolahan kata, angka, presentasi, animasi, multimedia dan sebagainya. Berdasarkan fungsinya aplikasi dapat dikelompokkan kedalam:
- aplikasi pengolah kata (word processing application), cth : Microsfot Word
- aplikasi pengolah data (database processing application), cth : Microsfot Access
- aplikasi pengolah angka (numerical processing application), cth : Microsfot Excel
- aplikasi pengolah gambar (image processing application), cth : Photoshop
- aplikasi pengolah animasi (animation processing application), cth : Flash
- aplikasi pengolah suara (audio processing application), cth : Jet Audio
- aplikasi pengolah multimedia (multimedia processing application), cth : 3D Max
- aplikasi pengolah presentasi (presentation processing application), cth : Microsfot Power Point
- aplikasi pengolah statistik (statistic processing application), cth : SPSS
- aplikasi pengolah matematika (mathematic processing application), cth : Matlab
- dsb
4. Utiliti (Utility)
Software yang digunakan untuk mendayagunakan fungsi-fungsi komputer dan fungsinya sangat spesifik seperti register, defragmenter, norton utiliti dan sebagainya.
1. Sistem operasi (operating system)
Sistem operasi merupakan software yang digunakan untuk mengelola sumber daya – sumber daya (resources) komputer. Dari segi pengaksesannya software sistem operasi dapat dibagi atas dua bagian yaitu:
- sistem operasi server
- sistem operasi client
2. Bahasa pemrograman (programming language)
Software yang digunakan untuk merancang software-software pada suatu sistem komputer. Dari segi kemiripannya dengan bahasa manusia, software bahasa pemrograman dapat dikelompokkkan kedalam:
- bahasa pemrograman tingkat rendah, cth : bahasa mesin
- bahasa pemrograman tingkat menengah, cth : bahasa assembly
- bahasa pemrograman tingkat tinggi, cth : bahasa pascal, c, prolog, fortran, cobol
- bahasa pemrograman tingkat sangat tinggi, cth : visual basic, delphi, foxpro, visual c++
Dari struktur datanya, bahasa pemrograman juga dapat dikelompokkan kedalam:
- bahasa pemrograman terstruktur, cth : pascal, c, cobol
- bahasa pemrograman berbasis obyek, cth : visual basic, visual C#, visual c++, visual web developer
- bahasa pemrograman tidak terstruktur, cth : Structured Query Language
3. Aplikasi (application)
Software yang dibentuk untuk menjalankan fungsi tertentu seperti pengolahan kata, angka, presentasi, animasi, multimedia dan sebagainya. Berdasarkan fungsinya aplikasi dapat dikelompokkan kedalam:
- aplikasi pengolah kata (word processing application), cth : Microsfot Word
- aplikasi pengolah data (database processing application), cth : Microsfot Access
- aplikasi pengolah angka (numerical processing application), cth : Microsfot Excel
- aplikasi pengolah gambar (image processing application), cth : Photoshop
- aplikasi pengolah animasi (animation processing application), cth : Flash
- aplikasi pengolah suara (audio processing application), cth : Jet Audio
- aplikasi pengolah multimedia (multimedia processing application), cth : 3D Max
- aplikasi pengolah presentasi (presentation processing application), cth : Microsfot Power Point
- aplikasi pengolah statistik (statistic processing application), cth : SPSS
- aplikasi pengolah matematika (mathematic processing application), cth : Matlab
- dsb
4. Utiliti (Utility)
Software yang digunakan untuk mendayagunakan fungsi-fungsi komputer dan fungsinya sangat spesifik seperti register, defragmenter, norton utiliti dan sebagainya.
Hardware merupakan perangkat keras yang dirangkai
sedemikian rupa sehingga mencapai tujuan yang diinginkan. Hardware dapat
beroperasi bila diberi arus listrik. Rangkain elektronik yang disusun
sedemikian rupa hanya mengenali tegangan listrik baik positif maupun negatif
yang secara digital dikenal sebagai 1 dan 0.
Hardware hanya mengenali bilangan 1 dan 0. Untuk berinteraksi dengan hardware hanya dengan memanfaatkan angka 1 dan 0 tentu saja sangatlah sulit. Bahasa pemrograman yang mengenali angka 1 dan 0 disebut bahasa mesin.
Dari sisi fungsinya hardware komputer dapat dibagi kedalam:
1. perangkat input (input device)
perangkat input merupakan perangkat yang digunakan untuk memasukkan tombol, posisi, suara, video ke dalam komputer yang selanjutnya diproses dan memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan jenis inputannya perangkat input dapat dibagi kedalam:
- perangkat input tekan, cth : keyboard,
- perangkat input geser, cth : mouse, track ball, touch pad
- perangkat input suara, cth : microphone
- perangkat input video, cth : camera
2. perangkat pemroses (process device)
perangkat pemroses merupakan perangkat yang digunakan untuk memproses hasil inputan perangkat input. Berdasarkan fungsinya perangkat pemroses dapat dibagi kedalam:
- unit pemrosesan utama (central proccessing unit – CPU – processor)
- unit pemrosesan logika dan aritmatika (aritmathic logical unit)
- unit pemrosesan sementara (random access memory – RAM)
3. perangkat keluaran (output device)
Perangkat keluaran menampilkan hasil yang diberikan perangkat pemroses. Perangkat keluaran dapat dikelompokkan kedalam 2 bagian utama:
- perangkat keluaran fisik, cth : printer
- perangkat keluaran non fisik, cth : monitor
Hardware hanya mengenali bilangan 1 dan 0. Untuk berinteraksi dengan hardware hanya dengan memanfaatkan angka 1 dan 0 tentu saja sangatlah sulit. Bahasa pemrograman yang mengenali angka 1 dan 0 disebut bahasa mesin.
Dari sisi fungsinya hardware komputer dapat dibagi kedalam:
1. perangkat input (input device)
perangkat input merupakan perangkat yang digunakan untuk memasukkan tombol, posisi, suara, video ke dalam komputer yang selanjutnya diproses dan memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan jenis inputannya perangkat input dapat dibagi kedalam:
- perangkat input tekan, cth : keyboard,
- perangkat input geser, cth : mouse, track ball, touch pad
- perangkat input suara, cth : microphone
- perangkat input video, cth : camera
2. perangkat pemroses (process device)
perangkat pemroses merupakan perangkat yang digunakan untuk memproses hasil inputan perangkat input. Berdasarkan fungsinya perangkat pemroses dapat dibagi kedalam:
- unit pemrosesan utama (central proccessing unit – CPU – processor)
- unit pemrosesan logika dan aritmatika (aritmathic logical unit)
- unit pemrosesan sementara (random access memory – RAM)
3. perangkat keluaran (output device)
Perangkat keluaran menampilkan hasil yang diberikan perangkat pemroses. Perangkat keluaran dapat dikelompokkan kedalam 2 bagian utama:
- perangkat keluaran fisik, cth : printer
- perangkat keluaran non fisik, cth : monitor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar