Hypertext Komunitas - sistem
informasi
Pemanfaatan
teknologi informasi manjadi suatu keharusan yang tidak dapat dihindari oleh
setiap perusahaan yang ingin menempatkan dirinya pada posisi paling depan dalam
suatu industri. Terkait dengan hal ini, pengelolaan sumber daya informasi
memegang peranan yang sangat penting untuk menunjang suksesnya sebuah bisnis.
Dalam sebuah perusahaan, pengelolaan sumber daya informasi biasanya disebut
dengan Sistem Informasi Sumber daya Informasi.
Sistem Informasi Sumber daya Informasi atau
Information Resources Information System merupakan bagian dari sistem informasi
yang bertanggung jawab untuk mengidentifikasi kebutuhan informasi, memproses,
serta menyediakan informasi dalam format tepat yang akan dipergunakan dalam
proses pengambilan keputusan. Proses mengidentifikasi berarti sistem harus
dapat menentukan masalah yang dihadapi perusahaan, keputusan yang akan dibuat
oleh oleh para pengambil
keputusan
dan informasi apa yang harius disediakan untuk memecahkan masalah tersebut.
Proses ini harus dapat menentukan data yang dibutuhkan, dimana, bagaimana, dan
dengan metode apa data tersebut diperoleh serta bagaimana menentukan proses dan
metode yang paling tepat yang akan dipergunakan dan berapa lama proses harus
diselesaikan. Beberapa permasalahan yang sering timbul dengan dipilihnya
outsourcing adalah perusahaan menghadapi keresahan terhadap karyawan, khususnya
adanya rasa takut kehilangan pekerjaan yang dihadapai oleh karyawan yang sering
memicu terjadinya kemarahan yang pada akhirnya akan mengganggu moral bekerja
mereka, sehingga pihak
manajemen
perlu mengkomunikasikannya secara baik dan berterus terang atas apa yang sedang
dihadapi perusahaan serta kenapa diambil langkah-langkah outsourcing.
Untuk
menjaga terjadinya keresahan karyawan, proses outsourcing beberapa perusahaan
membuat langkah transisi untuk menolong karyawan, misalnya jauh sebelum
outsourcing diputuskan maka secara rinci dikomunikasikan dalam beberapa
pertemuan untuk staf di bagian telnologi informasi, sehingga ketika outsourcing
diberlakukan, maka para staf mengerti benar betapa pentingnya keahlian dan
teknologi baru bagi perusahaan, mereka didorong untuk memperoleh keahlian baru
dibawah inisiatif perusahaaan. Kunci utama dalam kesuksesan outsourcing adalah
pemilihan vendor yang tepat (choose
the right
vendor) karena outsourcing merupakan kerjasama jangka panjang sehingga
penunjukkan vendor yang tepat sebagai mitra perusahaan menjadi sangat krusial
baik dari pertimbangan aspek teknologi, bisnis, maupun tujuan finansial.
Berdasarkan hal tersebut, perusahaan dituntut untuk dapat memahami dasar
pertimbangan dalam pemilihan vendor.
Faktor-faktor
yang harus diperhatikan antara lain pengetahuan dan kemampuan dalam industri
yang dibidanginya (industry knowledge), kemampuan teknis, kemampuan keuangan
dan kemampuan dalam menyampaikan infrastruktur jasa yang dikelolanya. Sistem
informasi dan organisasi merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Sistem
informasi harus disesuaikan dengan organisasi agar dapat menyediakan informasi
yang dibutuhkan pada suatu bagian tertentu yang penting pada organisasi. Pada
saat yang sama, organisasi harus waspada dan terbuka terhadap pengaruh sistem
informasi supaya mendapat keuntungan dari teknologi baru. Interaksi antara
teknologi informasi dan organisasi sangat kompleks dan dipengaruhi oleh banyak
faktor mediasi yang besar, yaitu struktur organisasi, SOP (Standard Operating
Procedures), politik, kultur, lingkungan sekitar, dan keputusan manajemen. Para
manajer harus waspada karena sistem informasi mampu mengubah kehidupan
organisasi. Sistem informasi tidak bisa sukses merancang sistem baru atau
memahami sistem yang sudah ada tanpa memahami organisasi. Para manajer perlu
memutuskan sistem apa yang akan dibangun, apa yang akan dikerjakannya, serta
bagaimana pengimplementasiaannya.
Outsourcing
bisa menjadi solusi terbaik dalam menjaga kepastian jumlah pengeluaran
perusahaan dan menekan resiko secara bersamaan. Dengan melibatkan pihak lain
dalam melakukan pengawasan dan tindakan terhadap sebagian dari kegiatan
operasional sehari-hari, perusahaan akan memperoleh kemudahan untuk bisa lebih
serius menangani bisnis utamanya. Bisnis teknologi informasi pun memiliki
prospek yang cukup cerah di masa depan. Apalagi teknologi informasi adalah
dunia yang perubahan paradigma dan solusinya bergerak sangat cepat. Maka
tentunya para pengguna barang atau jasa teknologi informasi akan lebih minim
dalam resiko jika mereka melakukan kerjasama outsourcing.
Dengan waktu
kerjasama yang relatif pendek, sistem pembayaran yang luwes dan skema kerjasama
yang dapat dihentikan di tengah masa kerjasama, para pelaku usaha akan
cenderung memilih solusi tersebut dibandingkan jika harus secara mandiri
membangun divisi yang khusus mengelolanya
Hypertext
Transfer Protocol (HTTP) adalah sebuah protokol jaringan lapisan
aplikasi yang digunakan untuk sistem informasi
terdistribusi, kolaboratif, dan menggunakan hipermedia.
Penggunaannya banyak pada pengambilan sumber daya yang saling terhubung dengan
tautan, yang disebut dengan dokumen hiperteks,
yang kemudian membentuk World Wide Web pada
tahun 1990
oleh fisikawan Inggris,
Tim
Berners-Lee. Hingga kini, ada dua versi mayor dari protokol HTTP,
yakni HTTP/1.0 yang menggunakan koneksi terpisah untuk setiap dokumen, dan
HTTP/1.1 yang dapat menggunakan koneksi yang sama untuk melakukan transaksi.
Dengan demikian, HTTP/1.1 bisa lebih cepat karena memang tidak usah membuang
waktu untuk pembuatan koneksi berulang-ulang.
Pengembangan standar
HTTP telah dilaksanakan oleh Konsorsium World Wide Web (World Wide Web Consortium/W3C) dan juga Internet Engineering Task Force (IETF), yang
berujung pada publikasi beberapa dokumen Request for Comments
(RFC), dan yang paling banyak dirujuk adalah RFC 2616
(yang dipublikasikan pada bulan Juni 1999), yang mendefinisikan HTTP/1.1.
Dukungan untuk
HTTP/1.1 yang belum disahkan, yang pada waktu itu RFC 2068,
secara cepat diadopsi oleh banyak pengembang penjelajah Web pada tahun 1996
awal. Hingga Maret 1996, HTTP/1.1 yang belum disahkan itu
didukung oleh Netscape 2.0, Netscape Navigator Gold 2.01, Mosaic 2.7,
Lynx
2.5, dan dalam Microsoft Internet Explorer 3.0. Adopsi yang
dilakukan oleh pengguna akhir penjelajah Web pun juga cepat. Pada bulan Maret
2006, salah satu perusahaan Web hosting melaporkan bahwa lebih dari 40% dari
penjelajah Web yang digunakan di Internet adalah penjelajah Web yang mendukung
HTTP/1.1. [1]Perusahaan yang sama juga melaporkan
bahwa hingga Juni 1996, 65% dari semua penjelajah yang mengakses server-server mereka merupakan penjelajah Web yang mendukung HTTP/1.1. Standar
HTTP/1.1 yang didefinisikan dalam RFC 2068 secara resmi dirilis pada bulan Januari
1997. Peningkatan dan pembaruan terhadap standar HTTP/1.1 dirilis dengan
dokumen RFC
2616 pada bulan Juni 1999.
HTTP adalah sebuah
protokol meminta/menjawab antara klien
dan server. Sebuah klien HTTP (seperti web browser atau robot dan lain sebagainya),
biasanya memulai permintaan dengan membuat hubungan ke port
tertentu di sebuah server Webhosting tertentu (biasanya port
80). Klien yang mengirimkan permintaan HTTP juga dikenal dengan user
agent. Server yang meresponsnya, yang menyimpan sumber daya seperti
berkas HTML dan gambar, dikenal juga sebagai origin server. Di
antara user agent dan juga origin server, bisa saja ada penghubung,
seperti halnya proxy, gateway,
dan juga tunnel.
HTTP tidaklah
terbatas untuk penggunaan dengan TCP/IP, meskipun HTTP merupakan salah satu
protokol aplikasi TCP/IP paling populer melalui Internet. Memang HTTP dapat
diimplementasikan di atas protokol yang lain di atas Internet atau di atas
jaringan lainnya. seperti disebutkan dalam "implemented on top of any
other protocol on the Internet, or on other networks.", tapi HTTP
membutuhkan sebuah protokol lapisan transport yang dapat diandalkan. Protokol
lainnya yang menyediakan layanan dan jaminan seperti itu juga dapat
digunakan.."[2]
Sumber
daya yang hendak diakses dengan menggunakan HTTP diidentifikasi
dengan menggunakan Uniform Resource Identifier (URI), atau lebih
khusus melalui Uniform Resource
Locator (URL), menggunakan skema URI
http: atau https:.
Sesuai dengan perkembangan infrastruktur internet maka pada tahun 1999 dikeluarkan HTTP versi 1.1 untuk mengakomodasi proxy, cache dan koneksi yang persisten.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar