Minggu, 16 Mei 2010

Pandangan Hidup

Dalam kehidupan manusia memiliki pandangan yang berbeda-beda, tergantung bagaimana kita menyikapi hidup ini dengan melihat dari berbagai sisinya. Pada tulisan kali ini penulis akan bercerita mengenai pengalaman penulis. Siang itu hari cerah sehingga penulis duduk didepan teras dengan santai sambil melihat pemandangan sekeliling. Tiba-tiba suara itupun memecahkan suasana santai penulis....ela...ela...(nama panggilan penulis)memanggil dalam keadaan menangis dan berteriak, dengan kaget penulis pun berdiri dan langsung berlari kearah bunyinya suara. Ketika penulis dapati ternyata ibunda penulis menanggis disamping ayah penulis yang saat itu sedang dalam keadaan kejang. Tetepi kami tidak tahu apa penyebab ayah kami kejang tak kuasa menahan tanggis penulis pun langsung berlutut lemas sambil meneteskan air mata(dalam hati berpikir Tuhan apa yang terjadi pada ayah hamba) dan penulispun semakin lemas tak berdaya tatkala melihat ibunda penulis yang biasanya kuat menahan emosinya tetapi pada saat itu ibunda penulispun lemas. Dalam keadaan darurat tersebut untungnya kakak penulis sontak mengambil HP dan menelepon teman dekat orangtua kami yang memang rumahnya dekat dengan rumah kami dan bilang bapa dalam keadaan darurat. Beberapa lama kemudian mereka datang dan langsung masuk kekamar orangtua penulis untuk melihat keadaan ayah kami. Penulis pun masih dalam keadaan menangis dan sedikit terkejut ternyata yang datang selain teman orangtua penulis dan pendeta gereja kami, memang keluarga kami cukup dekat dengan keluarga pendeta digereja kami ini sehingga beliau pun kaget dan langsung datang juga kerumah penulis. Teman orangtua kami ini pun berinisiatif langsung membawa ayah penulis kerumah sakit terlebih dahulu sebelum berangkat kami berdoa bersama-sama semoga ini hanya penyakit biasa. Karana mobil yang dibawa hanya muat untuk beberapa orang penulis dan kaka penulispun tidak ikut serta. Penulis dan kaka penulis langsung memberi kabar kepada kaka penulis yang lain karena penulis 5 bersaudara sedangakan yang ada pada saat itu hanya penulis anak k-4 dan kaka ke-3 penulis. Setelah itu penulis terus berdoa agar tidak terjadi apapun pada orangtua hamba. Dengan rasa cemas, khawatir, sedih bercampur aduk pada siang itu takut beberapa kemungkinan terjadi. Setalh menunggu sekitar 2 jam akhirnya penulispun diberi kabar dari ibunda penulis katanya ayah kami terkena infeksi pada luka dikakinya dan harus segera operasi. Penulispun tak kuasa menahan tanggis. Memang dari muda ayah kami telah terkena penyakit diabetes militeus atau penyakit gula basah penyakit ini sangat berbahaya jika penderitanya dalam keadaan luka karena akan terjadi pembusukan, penulis pun semakin sedih tatkala yang selam 25 tahun ini ayah penulis menngidap penyakit tersebut tetapi baru kali ini saja beliau samapi seperti itu. Akhirnya penulis dan semua kakak dan adik penulis datang menjenguk ayah kami dan melihat keadaannya. Kami sekeluarga pun berunding untuk akhirnya memutuskan agar ayah kami in dioperasi. Hari demi hari dilalu untuk menunggu jadwal operasi ayah kami karena jika operasi harus dalam keadaan baik. Akhirnya hari itu pun datang tjam 12.00 ayah kami mulai dioperasi dan kami sekeluargapun berdoa bersama dimana pun kami berada karena pada hari itu adalah jam kerja dan sekolah kami berinisiatif untuk berdoa bersama dengan menentukan waktu yang sama dengan doa BAPA KAMI doa yang diajaarkan Allah kepada kita(umat kristiani) sampai lebih dari 10 kali(dengan penuh pengharapan agaar TUHAN selalu menyertai ayah kami dan melancarkan segal operasinya). Akhirnya operasi itupun berjalan lancar dan sukses dan beberapa hari kemudian ayah kami pun diperbolehkan pulang kerumah dengan syarat berobat jalan. Selam kurang lebi 6 bulan ayah penulis berobat jalan dan akhirnya sudah bisa dinyatakan sehat dan bisa berjelan seperti biasanya lagi karena pada saat itu ayah kami tidak bisa berjalan karena operasinya dilakukan ditelapak kaki.dan selam 6 bula itu juga lah kami sekeluarga terus menerus berdoa meminta permohonan kepada tuhan agar ayah kami diberi kesembuhan. Dan akhirnya doa kamipun dijawab ayah kami dapat sembuh walaupun belum begitu baik sudah dapaat berjalan dengan dengan baik dan melakukan aktivitas kembali. Dari tulisan ini penulis ingin berbagi pengalaman karena disetiap hidup pasti kita mendapatkan cobaan. Dan cobaan hanya bisa dilewati jika kita berpengharapan pada yang Maha Kuasa dan selalu berdoa kepada-Nya, jangan mudah putus asa karena doa yang kita ajukan tidak terjadi secara instant atau langsung semua butuh proses Tuhan tidak melihat hasil tetapi ia melihat proses, apaka didalam proses itu kita melakukan yang terbaik untuk-Nya??, atau malah berpaling dari pada-Nya. Dan kerana jawaban dari doa itu ada 3 yaitu pertama disetujui, kedua ditunda atau ketiga tidak sama sekali. So tetep percaya kepada Tuhan karena ia akan melakukan yang terbaik kepada umat-Nya dalam situasi apapun......

foto kaki bapa ku yang dioperasi jangan kaget yah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hi Guys, Udah lama gak ngeblog, Now, I am back ^_^ Mau berbagi pengalaman sedikit tentang persiapan merried kemarin, gue akan...