Minggu, 16 Mei 2010

Mimpi menuju CITA-CITA

Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia
berlarilah tanpa lelah sampai engkau meraihnya
laskar pelangi takkan terikat waktu
bebaskan mimpimu di angkasa raih bintang di jiwa
menarilah dan terus tertawa walau dunia tak seindah surga
bersukurlah pada yang kuasa cinta kita di dunia
cinta kepada hidup memberikan senyuman abadi
walau ini kadang tak adil tapi cinta lengkapi kita
laskar pelangi takkan terikat waktu
jangan berhenti mewarnai jutaan mimpi di bumi
menarilah dan terus tertawa walau dunia takseindah surga
bersukurlah pada yang kuasa cinta kita di dunia

Mimpi kata orang jangan terlalu banyak bermimpi karena katanya mimpi bisa membawa kita dalam dunia khayal kita, tapi nidji berkata lain ”mimpi merupakan sebuah kunci untuk mencapai kesuksesan jika kita bisa bekerja keras”. Lewat mimpi kita bisa terlebih dahulu mengekspresikan cita-cita kita setinggi langit dan menjadi pegangan kita untuk melangkah lebih jauh. Untuk itu penulis mau share sedikit tentang sejuta cita-cita dan angan-angan penulis. Waktu masih kecil banyak sekali cita-cita yang ingin penulis raih salah satunya ingin menjadi dokter. Karena ketika penulis bercita-cita menjadi dokter melihat ayah penulis pada saat itu sering sekali terkena penyakit untuk itu penulis memantapkan cita-cita penulis menjadi seorang dokter, tetepi ternyata untuk menjadi dokter tidak semudah itu perlu otak yang cerdas dan materi yang rumayan banyak, kerana yang namanya sekolah itu tidak murah. Karena keterbatasan materi dan kurang cerdasnya penulis akhirnya penulis 180 derajat merubah cita-cita penulis. Untuk kali ini penulis ingin menjadi seorang polwan karena melihat ayah penulis yang seorang polisi dan karena penulis juga tinggal didaerah asrama polisi maka penulis melihat cara kerja polosi yang memang sangat bagus yaitu dapat mengayomi masyarakat. Akhirnya cita-cita ini pun yang menjadi pegangan penulis sampai penulis menginjak bangku SMP. Tetapi tiba-tiba hal yang tidak mengenakkan datang ketika penulis beranjak SMA ternya penulis memiliki kekurang pada bagian mata penulis, ternyata mata penulis terkena rabun jauh atau tidak bisa melihat terlalu jauh dengan ukuran minus 1,75. Yah...dari situ penulis merasa kecewa karena jika masuk polwan salah satu persyaratan mata tidak boleh minus. Huft...lagi..lagi..cita-cita penulis tak tersampaikan.
Akhirnya penulispun memilih untuk menjadi seorang ahli politik atau ahli hukum karena kata ibu penulis “ nak ibu melihat potensi kamu itu ada pada dunia hukum atau pilitik karena kamu cendrung bisa mengajak dan memimpi teman-teman kamu dan kamu itu banyak bicara lebih baik kamu masuk hukum atau polotik saja”. Setelah berpikir-pikir akhirnya saya pun mengikiti saran ibu saya dan saya mulai bekerja keras untuk itu, dimulai dengan mengikuti berbagai keorganisasian, banyak membaca dan mendengarkan berita, dan belajar dengan giat. Hingga saatnya penulispun dinyatakan LULUS dari SMA. Dan akhirnya penulis ingin melanjutkan keperguruan tinggi awalnya penulis berpikir kalo tidak diterima diperguruan tinggi negri penulis tidak akan kuliah. Untuk itu penulis mengikuti beberapa tes untuk masuk perguruan tinggi negri dengan mencoba mengambil jurusan hukum atau ilmu politik. Tapi apa daya tangan tak sampai ternyata penulis pun gagal pada serangkaian tes tersebut. Dan seperti yang tadi penulis sudah katakan jika tidak berkuliah dinegri penulis tidak akan kuliah. Tetapi TUHAN berkehendak lain orangtua penulis memberikan kesempatan buat penulis untuk berkuliah dia perguruan tinggi swasta dan penulispun dimasukkan ke perguruan tinggi swasta GUNADARMA karena sebelumnya kaka tertua penulis pun berkuliah disana dan sekarang sudah lulus dan sudah mendapat kerja yang baik oleh karena itu penulis dimasukkan digunadarma tetapi kendali belum sampai disitu saja untuk pemilihan jurusan pun penulis bingung dan akhirnya penulispun memilih jurusan Teknik Informatika karena basic penulis yang sewaktu SMA berjurusan IPA. Disemester pertama penulis berkuliah dalam hati kecil penulis merasa tidak sanggup berada dijurusan teknik ini karena pelajaran yang terlalu berat dan sulit, dalam setiap mata kuliah sewaktu semester satu penulis tidak pandai dan sempat memutuskan untuk pindah jurusan. Tetapi penulis bersyukur memilikin orangtua dan keluarga yang selalu mendukung penulis walaupun memiliki IP yang belum maksimal penulis tetap diberikan semangat, dan penulis juga bersyukur mempunyai teman-teman kelas yang sangat baik selalu mau membantu penulis jika penulis dalam kesusahan 1IA08 the best friends, dosen-dosen yang baik hati yang mau mengajar dengan sabar, dan tentunya tidak lupa saudara ssekaligus teman sekostan saya Ana dan PD Gunadarma. Khususnya buat my Savior...
Dan akhirnya di akhir cerita sejuta angan-angan dan cita-cita penulis ini penulis hanya ingin menjadi seorang yang ahli dibidang teknik informatika yang berguna bagi nusa dan bangsa dan agama dan dapat memberikan yang terbaik buat keluarga ku tercinta. Terimakasih
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan jika ada kesalahan penulisan atau salah-salah kata penulis mohon maaf.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hi Guys, Udah lama gak ngeblog, Now, I am back ^_^ Mau berbagi pengalaman sedikit tentang persiapan merried kemarin, gue akan...